Jakarta – Pengguna kereta api (KRL) mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir, terutama pada hari kerja. KAI Commuter berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid19. Senin adalah hari yang paling banyak menggunakan KRL dibandingkan hari-hari lainnya.
“KAI Commuter mencatat volume rata-rata pengguna KRL Jabodetabek setiap hari Senin sepanjang bulan Desember ini, sebanyak 490.844 pengguna atau lebih tinggi 4 persen dibandingkan dengan jumlah volume rata-rata pengguna KRL pada hari kerja lainnya sepanjang bulan Desember ini, yaitu sebanyak 471.026 pengguna. KAI Commuter mengajak seluruh pengguna untuk mempersiapkan perjalanannya dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Minggu (19/12/2021) dilansir beritasatu.com.
Untuk menghindari antrean di stasiun pada awal pekan, Senin (20/12/2021), KAI Commuter juga mengimbau para pengguna kembali ke Jakarta atau lokasi wilayah aktivitas kerjanya dengan memanfaatkan layanan KRL yang lebih lengang hari ini.
KAI Commuter juga telah melakukan sejumlah penyesuaian layanan dan operasional pada masa operasional pelayanan angkutan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. KRL Jabodetabek pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini tetap akan beroperasi mulai pukul 04.00-22.00 WIB.
KAI Commuter juga tetap mengoperasikan KRL Jabodetabek sebanyak 1.005 perjalanan tiap harinya, dengan total 94 rangkaian KRL. Sebelumnya pada masa PPKM level 4, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 983 perjalanan KRL tiap harinya.
Pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini, KAI Commuter tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan pengguna KRL memakai masker ganda. Masker ganda yang disarankan adalah masker medis di dalam yang dilapis kembali dengan masker kain.
Sementara untuk masker yang filtrasinya telah mencukupi yaitu antara lain KF-94, KN-95 dan N-95, maka tidak perlu dipakai berlapis dengan masker lainnya. Sementara, penutup hidung dan mulut jenis scuba maupun buff juga tidak dapat digunakan sebagai masker untuk pengguna KRL.
Calon pengguna KRL juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin secara fisik maupun digital ataupun memindai kode QR lewat aplikasi PeduliLindungi kepada petugas.
Pergerakan pengguna KRL pada hari kerja juga masih terkonsentrasi pada jam-jam sibuk, di pagi hari terkonsentrasi pada pukul 06.00–08.00 WIB. Sedangkan pada sore hari, terkonsentrasi pada pukul 16.00–18.00 WIB. Selain di waktu tersebut KRL tampak lebih lengang dan tidak ada antrean penyekatan pengguna.
“KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan mencari tahu syarat naik KRL, jadwal perjalanan, dan informasi kondisi kepadatan di stasiun. KAI Commuter juga tetap memberlakukan pembatasan jumlah pengguna yang dapat naik KRL. Petugas akan melakukan penyekatan dan antrean di stasiun bila kuota pengguna di dalam KRL sudah terpenuhi,” imbuhnya.
Aturan-aturan tambahan dalam menggunakan KRL juga tetap berlaku. Misalnya, aturan untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta, hingga pengguna lansia dan pengguna dengan barang bawaan yang besar hanya diizinkan menggunakan KRL pada pukul 10.00–14.00 WIB atau di luar jam-jam sibuk, serta anak balita sementara dapat naik KRL hanya untuk keperluan medis yang ditunjukkan dengan surat-surat.
“Dengan perencanaan yang baik dan mengikuti berbagai protokol kesehatan yang berlaku bisa menciptakan transportasi KRL yang sehat, aman dan nyaman bagi para penggunanya. KAI Commuter mengimbau untuk lebih disiplin dan taat lagi menjalankan protokol kesehatan dalam menggunakan transportasi KRL, sehubungan dengan varian baru virus sudah ditemukan masuk ke Indonesia,” ujar Anne.(*/cr2)