oleh

Menteri Luar Negeri Dorong Diversifikasi Produksi Vaksin Covid-19 ke Negara Berkembang

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong diversifikasi produksi vaksin Covid-19 ke negara-negara berkembang. Hal itu disampaikan Retno saat konferensi internasional bertajuk “The First Meeting of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation”, yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (5/8/2021).

“Kita harus mendorong solidaritas dan kerja sama internasional untuk mempercepat vaksinasi global, salah satunya melalui peningkatan kapasitas produksi vaksin. Hal ini dapat dicapai salah satunya melalui diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang,” papar Retno Marsudi dalam sambutannya.

Konferensi diikuti oleh Sekjen PBB, Dirjen WHO, Menteri Luar Negeri dan Pejabat Tinggi lebih dari 23 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika serta perwakilan organisasi internasional lainnya.

Baca Juga  WADUK CIBALIUNG YANG TERLANTAR

Lebih lanjut, Menlu RI juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk membantu negara berkembang dalam hal penguatan infrastruktur esensial, pusat penelitian, jalur produksi, fasilitas cold storage, dan sumber daya manusia. Pada saat yang sama, kolaborasi internasional harus dapat memfasilitasi akses ke bahan baku, pembebasan HKI, transfer teknologi, termasuk vaksin mRNA serta skema pembiayaan yang sehat.

Menlu RI juga sebagai Co-Chair Covax AMC-EG menyampaikan pentingnya dukungan semua negara kepada mekanisme Covax, sebagai satu-satunya platform global yang menjamin kesetaraan akses bagi semua. Selain itu, Covax juga perlu segera mengeksplorasi alokasi vaksin untuk 20% populasi khususnya untuk negara berpenghasilan rendah.

Baca Juga  Pemprov Sumsel Bentuk Tim Khusus Kelola Bantuan Rp 2 Triliun

Partisipasi Menlu RI merupakan upaya diplomasi Indonesia yang terus berkomitmen dalam mendorong semua negara untuk mempererat solidaritas dan kolaborasi dalam menanggulangi pandemi termasuk menjadikan vaksin sebagai global public good serta kesetaraan akses dan distribusi vaksin bagi semua negara.

Konferensi menghasilkan outcome document berupa Joint Statement of the International Forum on Covid-19 Vaccine Cooperation. Negara-negara yang berpartisipasi pada konferensi ini termasuk Argentina, Brasil, Cile, Tiongkok, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Mesir, Hungaria, Indonesia, Kenya, Malaysia, Meksiko, Maroko, Pakistan, Filipina, Federasi Russia, Serbia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), dan Uzbekistan.

Baca Juga  Update Covid-19, Amerika Serikat Bakal Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna

Selain itu, konferensi ini juga diikuti sejumlah perusahaan vaksin dan lembaga riset vaksin dari negara terkait seperti Sinopharm, Sinovac, Bio Farma dan Gamelaya Center Rusia untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga riset dan perusahaan vaksin untuk penanganan pandemi Covid-19. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed