Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyampaikan apresiasi kepada keluarga almarhum Akidi Tio telah menyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut Dicky, apa yang dilakukan keluarga almarhum Akidi Tio itu sebagai bagian dari gotong royong di luar mekanisme penganggaran yang dilakukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (pemda).
Untuk itu, Dicky berharap dana sumbangan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk program yang memiliki daya ungkit untuk penanganan Covid-19, yakni fokus pada 3T (testing, tracing, treatment) dan 5M ((memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan).
“Bukan pada besar anggaran tetapi efektivitas. Sekali lagi dari pemanfaatan dana tersebut yang harus diarahkan pada program yang memiliki daya ungkit,” kata Dicky saat dihubungi Beritasatu.com, Rabu (28/7/2021).
Dicky menyebutkan, sebesar apapun dana ketika diperuntukkan untuk program berbasis sains maka mencari strategi mana yang efektif biaya dan berdaya ungkit terhadap semua sektor dan bisa berkesinambungan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dalam hal ini, kata Dicky, program pengendalian Covid-19 meliputi 3T, vaksinasi, dan 5M harus menjadi patokan.
“Untuk penggunaan dana semua sebetulnya sudah ada mekanismenya. Semua hibah ada mekanismenya apalagi hibah perorangan,” ucapnya. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com
