oleh

Komunitas Mentari Launching Bank Sampah

Serang – Tak bisa dipungkiri bahwa permasalahan di Kota Serang masih dengan sampah. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang menghasilkan 800 ton per hari. Akan tetapi, yang terangkut hanya 400 ton.

400 ton sampah tidak terangkut karena keterbatasan armada yang hanya memiliki 35 truk pengangkut.

Melihat permasalahan ini, Komunitas Mentari mengajak kerjasama YAKESMA (Yayasan Amil Zakat Nasional), dan Bank Sampah Digital (BSD) launching Bank Sampah se-Kota Serang dengan mengusung tema “Gerakan Memilah Sampah Dari Rumah”.

Baca Juga  UMJ Luncurkan Beasiswa Peduli untuk Yatim Piatu

Ahmad Setyadi, selaku ketua Komunitas Mentari dalam sambutannya mengatakan bahwa ada permasalahan di Kota Serang yang tidak hanya dapat diatasi oleh pemerintah melainkan butuh kerjasama dari masyarakat.

“Ada permasalahan yang tidak hanya diselesaikan oleh pemerintah, dan sendiri tapi harus bersama-sama yaitu soal sampah,” ujarnya. Sabtu (05/06/2021).

Menurutnya di kota Serang masih banyak rumah warga yang tidak ada tempat sampah sehingga membuat warga kebingungan untuk membuang sampah.

“Makanya tak jarang banyak juga warga yang membuang sampah sembarangan lantaran tidak ada fasilitas tempat sampah yang memadai, kalau sampah sudah menumpuk nanti imbasnya ke warga juga karena dapat mengakibatkan banjir,” jelasnya

Baca Juga  Pena di Atas Langit” : Interesting, Inspiring, and Motivating

Ahmad juga menjelaskan bahwa nantinya komunikasiannya tersebut akan selalu bersinergi dengan instansi lain dan juga pemerintah setempat dalam hal pengelolaan sampah baik yang organik dan anorganik.

“Kami juga berharap akan ada proses legalitas dalam operasional kita, agar menjadi lembaga yang peduli sampah di kota Serang,” tuturnya

Masih kata Ahmad, komunitasnya pun akan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan dan mengurangi sampah dimulai dari rumah.

Baca Juga  Idho Meilano Ajak Walikota dan Forkopimda Lawan Corona dengan Bangun "Dapur Umum Kebangsaan"

“Sampah organik bisa kita olah jadi pupuk kompos dan anorganik bisa jadi nilai seni. Dengan begitu akan mengurangi limbah sampah di kota Serang. Apalagi saat itu Cilowong juga pernah ambruk karena tidak bisa lagi bisa nampung sampah, belum lagi nanti akan ada kiriman limbah sampah dari Tangsel,” pungkasnya. (*/cr3)

Sumber: satubanten.com

News Feed