oleh

Provinsi Babel Menerima Pajak 2.199 T di Tahun 2020

PANGKALPINANG– Pada tahun 2020, realisasi penerimaan pajak pusat untuk lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencapai 94,37 persen atau sebesar Rp 2.119 triliun.

Realisasi pajak tersebut dihimpun oleh tiga Kantor Pelayanan Pajak (KKP) Pratama yang ada di Babel.

“Adapun jumlan total wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Bangka, KPP Pratama Pangkalpinang, dan KPP Pratama Tanjung Pandan adalah 290.709 orang wajib pajak,” ujar Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Kepulauan Babel Fahma Sari Fatma saat keterangan pers evaluasi kinerja pelaksanaan APBN Triwulan IV Tahun 2020 di aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Babel, Selasa (19/1/2020).

Baca Juga  Para Intelektual NU Jawa Timur Menilai, Umat Islam Ditakuti dengan HTI, Wahabi, dan Radikalisme

Fahma Sari menuturkan, pertumbuhan pajak di Provinsi Babel mengalami penurunan sebesar minus 28,00 persen pada tahun 2020. Sedangkan secara nasional, capaian penerimaan pajak pusat pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar minus 19,57 persen.

“Realisasi penerimaan pajak di Provinsi Babel mengalami penurunan karena beberapa hal, pertama, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan aktivitas perekonomian secara nasional dan global.

Baca Juga  Natsir Zubaidi Minta Kemenko PMK Susun RAN untuk Anak Yatim dan Putus Sekolah

Kedua, kondisi perokonamian global menyebabkan permintaan ekspor komoditas dan harga komoditas timah menurun.

Sedangkan, penerimaan pajak di Provinsi Babel sebagian besar berasal dari komoditas timah,” terang dia.

Ditambahkan Fahma Sari, sektor penyumbang penerinaan pajak terbesar di Provinsi Babel berasal dari sektor pertambangan dan penggalian yang berkontribusi sebesar 28,75 persen dari total ponerimaan pajak.

Untuk capaian pertumbunan penerimaan dari sektor pertambangan dan penggalian mengalani penurunan sebesar minus 42,09 persen.

Baca Juga  Fasilitas Kesehatan Penanganan Covid-19 di Kota Bandung

Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor mengalami penurunan sobesar minus 33,68 persen.

“Sektor Adminisirasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wapb mengalami penurunan sebesar minus 7,46 persen. Sektor pertanian, kehutanan, dan erikanan mengalami pertumbuhan sebesar 76,09 persen dan sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 31,42 persen serta sektor lainnya mengalami punurunan sebesar minus 31,73 persen,” tandasnya. (*/cr2)

Sumber: siberindo.co

News Feed