oleh

Meditasi Sidhakarya Berbasis Teknology Ego Personality

Denpasar, 18 Desember 2025 – Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menggelar sidang terbuka disertasi doktoral dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, M.Fis., di Ruang Pertemuan A.A. Made Djelantik, Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Disertasi tersebut mengangkat judul “Meditasi Siddhā Karya Menurunkan Kadar Malondialdehyde, Memodulasi CD34 Stem Cell Hematopoetik, dan Memperbaiki Kualitas Hidup Pasien dengan Hemodialisa Reguler.”

Sidang terbuka ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Gubernur Bali I Wayan Koster, Rektor Universitas Udayana, Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, Rektor Universitas Bali Internasional (UNBI), para dekan Fakultas Kedokteran dari Universitas Mahasaraswati (Unmas) dan Universitas Dhyana Pura, jajaran direktur rumah sakit di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Direktur Pelaksana Varash Group Dewa Putu Ripa Wahyudi, Ketua Pengelola Desa Carangsari Ida Bagus Namarupa, serta Adi W. Gunawan, Indonesia’s Leading Expert in Consciousness Technology.

Baca Juga  Terapkan PPKM Mikro Kasus Covid-19 di Sukabumi Menurun

Dalam pemaparannya, dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa menjelaskan bahwa meditasi Siddhā Karya berpotensi menjadi pendekatan komplementer dalam penanganan pasien hemodialisa reguler. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya penurunan stres oksidatif yang ditandai dengan menurunnya kadar malondialdehyde, serta modulasi CD34 stem cell hematopoetik yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup pasien.

Pada sesi diskusi, Gubernur Bali I Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas penelitian tersebut. Ia menilai riset ini sangat relevan dengan kebutuhan wellness masyarakat saat ini, sekaligus menjadi terobosan penting karena mengangkat meditasi Siddhā Karya sebagai intervensi mind–body berbasis budaya Bali.

Baca Juga  Jenderal Dudung Serahkan 20 Rumah Dinas ke Kodim 1414/Tator

Menurut Gubernur Koster, selama ini pendekatan wellness seperti herbal, yoga, dan Ayurveda lebih banyak diadopsi dari luar negeri. Sementara itu, meditasi Siddhā Karya merupakan warisan budaya lokal yang disusun dan diteliti secara ilmiah oleh putra daerah. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menscientifikasi kearifan lokal agar dapat diintegrasikan dengan ilmu kedokteran modern.

Baca Juga  Ribuan Massa Perempuan Gelar Aksi Damai :Tolak Produk Pro Israel..!!

Gubernur Koster juga mendorong agar hasil penelitian ini dapat disosialisasikan secara lebih luas, tidak hanya di Bali, tetapi juga di tingkat nasional hingga internasional, sebagai kontribusi Indonesia dalam pengembangan terapi komplementer berbasis budaya lokal.

Sidang terbuka disertasi ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antara akademisi, praktisi kesehatan, dan pemangku kebijakan untuk mendorong inovasi layanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup pasien, khususnya mereka yang menjalani terapi hemodialisa. (esf)

News Feed