oleh

In memoriam
Prof. Dr. Kyai Ahmad Syafii Mufid, MA

Purwakarta, 26 Desember 2020

Menjelang berakhirnya tahun 2020 Indonesia kehilangan salah satu putera terbaiknya yaitu alm. Prof. Dr. Kyai Ahmad Syafi’i Mufid, MA tokoh yang sangat aktif menyuarakan kerukunan dan perdamaian lintas agama baik tingkat DKI, nasional ataupun internasional.

Masih teringat dengan jelas ucapan beliau yang dimuat di salah satu media nasional : “Segala sesuatu yang kurang baik dari kacamata etika Pancasila itu supaya dihindari. Mari kita berdebat dengan damai, santun, argumentatif yang berpangkal dari permasalahan bangsa dan kemudian bagaimana cara memecahkan masalah-masalah bangsa ini dengan sebaik-baiknya tanpa harus menjatuhkan, menjelekkan lawan bicara kita atau lawan debat kita karena mereka semua itu adalah kita”.

Beliau adalah pendiri Pesantren Entrepreneur Kyai Demak. Juga sebagai penggagas dan pendiri serta ketua Indonesia Institute for Society Empowerment.

Dari tahun 2007 – 2018 sebagai ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi DKI Jakarta. Pria pensiunan pegawai negeri sipil dengan pangkat terakhir ahli peneliti utama ini pernah menduduki jabatan mulai dari eselon empat, eselon tiga dan eselon dua di lingkungan Kementerian Agama RI.
Memulai karir sebagai guru madrasah ibtidaiyah , Tsanawiyah, aliyah al Khairiyah Semarang, Dosen Unissula, IAIN dan IKIP Semarang, dosen Univ At Thahiriyah Jakarta, dosen pasca sarjana UI, Universitas Al Azhar Jakarta dan UNISMA Bekasi hingga menjabat sebagai dekan Fakultas Agama Islam. Mantan Aktifis kampus ini juga menjadi aktifis sosial keagamaan mulai dari lingkungan sekitar sebagai pengurus dan mualim pengajian di masjid sejak 1970an sampai sekarang.

Baca Juga  Erick Thohir: Jadikan Masjid Sebagai Mercusuar Peradaban

Pria kelahiran Demak, 4 Juli 1950 menempuh pendidikan di pesantren di kampung halaman, pesantren Kulon Banon Kajen Pati dan pernah mengaji tabarukan di AlHidayah Lasem Rembang, dan Futuhiyah Mranggen Demak.

Pendidikan tinggi dimulai dari fakultas syari’ah Unissula Semarang, IAIN WAlisongo Semarang, Pascasarjana UI Antropologi dan Islamic Studies di Univ Leiden Belanda dan UIN Yogyakarta. Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti adalah P4 tipe A, Program Latihan Penelitian Agama Dasar dan PLPA lanjutan, Diklat Project Design and Planing di Amherst Amerika Serikat dan Spamen LAN-RI.

Berbagai seminar diikuti mulai di dalam dan di luar neleri menyangkut berbagai isu keagamaan seperti : kerukunan dan perdamaian serta kekerasan hingga terorisme. Banyak buku , bagian dari buku dan artikel telah ditulis dan diterbitkan . Mulai dari koran Suara Merdeka, Sendo, Republika, Media Indonesia, Gatra dan Pelita, disamping media khusus seperti suara MUI, KODI dan Majalah Kementerian sera journal ilmiah seperti Pesantren, Dialog, Harmoni, Penamas dan lainnya.

Baca Juga  Kunjungi Pabrik Elektronic PT Arisa Moeldoko Mengaku Bangga

Beberapa buku yang telah ditulis sendiri maupun bersama sejawat antara lain: Pengantar Peribadatan Dalam Islam (Aneka Ilmu, 1981) Dzikir Sebagai Pembina Kesejahteraan Jiwa ( Bina Ilmu, 1982) Pemikiran dan Gerakan Islam di Indonesia ( Bina Ilmu, 1982) Dialog Agama dan Kebangsaan (Dzikrul Hakiem,2001) Memilih Pemimpin yang oke (Dzikrul Hakim , 2004), Tangklukan Abangan dan Tarekat (Obor,2006), Metode Bayani wa Tahqiq Kasus Makam Mbah Priok (Madani Publishing, 2010) Pesantren Al Zaytun (Alfabet, 2012) dan Dialog Lintas Agama untuk Memilih Pemimpin Transformatif (FKUB Jakarta, 2014).

Puluhan buku hasil penelitian selama tahun 1983-2015 sudah mulai ditulis ulang untuk menjadi buku ilmiah populer. Pengalaman terkait penelitian dan pengalaman penanganan paham dan gerakan keagamaan adalah :

  1. Menerjemahkan dokumen Pedoman Umum Perjuangan Al Jamaah al Islamiyah (2003)
  2. Saksi Ahli Pengadilan kasus terorisme an Abu Bakar Baasir 2004
  3. Research Principle Pesantren Az Zaytun ( Insep- Balitbang Agama, 2004)
  4. Koordinator Penelitian Pandangan Keagamaan Napi Teroris (Balitbang Agama, 2005)
  5. Anggota delegasi RI dalam pertemuan kontra terorisme di Laos (Kemlu- Asean 2008)
  6. Research principle motivation and Roots Cauces of Terrosisme in South East Asian Egypt (Insep – Jaif,2012)
  7. Tim Ahli Insep untuk program deradikalisasi mantan narapidana terorisme di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (2013)
  8. Delegasi RI untuk Workshop penanganan terrorisme di Madrid Spanyol (Unicri-2013)
  9. Research principle untuk counter narrative terrorisms (insef-Jaif 2014)
  10. Tim ahli penelitian Pemberdayaan Ekonomi dan Dakwah bagi mantan Napi Terorisme (PRIK-Program Pascasarjana Ilmu Kepolisian Uni. Indonesia 2015)
  11. Nara Sumber BNPT untuk beberapa program FKPT, sosialisasi dan deradikalisasi (2012-sekarang)
  12. Tim Ahli Penanganan Reedukasi Napi Terorisme, Densus 88 tahun 2007 – sekarang.
  13. Menggagas dan mengembangkan masyarakat madani di Perum Bumi Bekasi Baru sejak 2006-sekarang
  14. Mendirikan dan mengembangkan pesantren entrepreneur Kyai Demak di Purwakarta sejak 2015 hingga sekarang
  15. Memimpin program counter harass radical extreme di Indonesia, sejak 2007 – sekarang
  16. Menggagas dan mengembangkan Sekolah Agama- Agama dan Bina Damai (SABDA) FKUB Prov. DKI Jakarta 2007 -2016.
Baca Juga  Kompolnas Rumuskan Arah Kebijakan Polri Untuk Diusulkan ke Presiden

Buku autobiografi yang ditulis menjelang akhir hayatnya oleh alm. Prof. Kyai Ahmad Syafi’i berjudul “Dimulai dari Alif, Berakhir di Nun”

Diterbitkan oleh :
Yayasan Pesantren Entepreuner Kiai Demak
Jl. Kp. Genggereng Rt. 11 Rw. 05
Desa Salem, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta
Jawa Barat.

Cetakan Pertama, September 2020
Cetakan Kedua, Oktober 2020

Disunting dr kyaidemak.com

News Feed