oleh

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Membuka Acara Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru Perempuan.

“Pada satu sisi kita harus bangga bahwa mayoritas guru di Prov. Nusa Tenggara Timur adalah kaum perempuan. Tetapi fakta lain menunjukkan bahwa jabatan kepala sekolah di sekolah negeri mayoritas masih di pegang oleh guru laki-laki”

Ungkapan di atas disampaikan oleh Maria Yuniarti Sanis Kiak, S.Kom., M.IT, Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pembukaan Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru Perempuan. Mewakili Kepala Dinas yang berhalangan hadir dalam acara tersebut.

Lebih lanjut beliau menyatakan sangat antusias saat Paramadina Institute for Education Reform (PIER) menawarkan kerjasama dalam penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru perempuan. “Selain karena fakta masih sedikitnya pimpinan sekolah dari kalangan guru perempuan, isu keterwakilan kaum perempuan juga sedang seksi dalam beberapa tahun terakhir ini. Pelatihan ini sungguh amat tepat.” Demikian imbuhnya.

Baca Juga  Hargai Para Sesepuh, TNI AD Berangkatkan Umroh 102 Veteran Seroja

Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru Perempuan di NTT diselenggarakan oleh PIER Universitas Paramadina, Jakarta bermitra dengan Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman. Adapun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT menjadi mitra lokal yang bertanggungjawab dalam mengirimkan peserta. Program ini berada dalam naungan BPSDM Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 3 hari. Diikuti oleh 30 orang guru perempuan yang berasal dari Kabupaten dan Kota Kupang. Bertempat di Hotel Harper Kupang.

Baca Juga  Ahmad Muzani: Prabowo Instruksikan Bantu Korban Banjir Kalteng

Selain dari pihak Dinas Pendidikan, acara pembukaan ini juga dihadiri oleh direktur Eksekutif PIER Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, PhD. Sementara itu Konrad Adenauer Stiftung diwakili oleh Cyntia Tri Putri.

Dalam sambutannya Cyntia menjelaskan kepada peserta tentang Konrad Adenauer Stiftung. Sebuah Yayasan berasal dari Jerman yang memiliki perhatian utama pada isu demokrasi dan HAM.

Baca Juga  Sandiaga Uno Pimpin Minister Talk di Global Tourism Forum 2021

“KAS memiliki kegiatan di 120 negara, serta memiliki kantor perwakilan di 70 negara, di Indonesia sendiri KAS telah hadir semenjak tahun 1968” demikian antara lain papar Cyntia.

Sementara itu, Djayadi Hanan, sebagai wakil PIER Univ. Paramadina memberikan pandangan tentang ranah yang amat menentukan dalam penyiapan pemimpin masa depan; Keluarga, sekolah, dan lingkungan. Keluarga dan sekolah adalah yang paling berpengaruh. Program ini menyasar guru perempuan dalam rangka makin menguatkan dua lini tersebut, agar makin efektif.

News Feed