oleh

BIN Gelar Vaksinasi Lanjutan ke Para Pelajar dan Warga Secara Door to Door

Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi lanjutan untuk para pelajar dan warga secara door to door di 14 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Papua. Ditargetkan sebanyak 50 ribu vaksin habis terpakai.

Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pihaknya menyiapkan 50 ribu dosis dalam vaksinasi lanjutan tersebut. Para pelajar dan warga di lingkungan padat penduduk masih menjadi prioritas penerima dalam vaksinasi lanjutan ini.

Baca Juga  BIN Gelar Vaksinasi Terhadap Para Pelajar SMP dan SMA di Tanjung Pinang

“Hari ini kita mengadakan vaksinasi lanjutan. Total ada 50 ribu vaksin yang disiapkan yang tersebar di 14 provinsi,” ujar Budi Gunawan di Banten, Kamis (12/8/2021).

Budi Gunawan menjelaskan ihwal alasan BIN menggelar vaksinasi pelajar. Sebab, para pelajar merupakan calon penerus bangsa dan negara. “Sehingga vaksinasi terhadap anak-anak pelajar ini masih menjadi prioritas dan penting sekali,” ucap Budi Gunawan.

Baca Juga  BPRS Botani Bina Rahmah Raih Infobank Award 2022

Kemudian, Budi Gunawan juga membeberkan alasan BIN mengadakan vaksinasi secara door to door. Menurut dia, vaksinasi yang dilakukan secara door to door sangat efektif lantaran mampu menjangkau warga yang tinggal di pelosok-pelosok.

“Vaksinasi secara door to door ini sangat efektif karena menjangkau masyarakat yang tinggal di perumahan-perumahan padat penduduk, bahkan yang tinggal di daerah-daerah pelosok,” kata dia.

Baca Juga  Abu Bakar Yarbo, Penasihat SMSI Jawa Timur Berpulang

Lebih lanjut, Budi Gunawan juga memastikan pihaknya akan mengadakan vaksinasi lanjutan di daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus virus corona. Bahkan, beberapa di antaranya termasuk zona hitam penularan Covid-19.

“Kita pastikan spot-spot ini kita pilih yakni karena lonjakan angka positif ratenya cukup tinggi dan sudah menjadi zona hitam atau merah,” tutur Budi Gunawan. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed